Untuk makhluk berakal yang jatuh pada asmara
Berenanglah sekuat tenaga bila perlu
Ikut alur aruslah bila butuh
Sebab nalarmu tak lagi bersaut arah
Ketika pijarnya menerpanakan gerak netra
Seluruh lusuh yang terpampang nyata taklah menyurutkan
Pandangmu tetap pada gurat indah terjelma
Lalu jadikanmu dungu meninggikan jiwa gelora
Budaya tilik yang tiba-tiba selalu kau ingin ada
Ketiadaan rupa meramu kilatan mendung wajah
Retas detak longitudinal beranjak naik
Tatkala batari batara itu meliuk muncul apik