Rindunya beringas
Lirihnya tanpa batas
Beriringan hujan panas
Seolah-olah melibas
Derik kebodohan teringat jelas
Segala yang tak'kan berbalas
Namun selalu coba kaji bebas
Meski jalur satu berlintas
Bukankah baiknya dua arah bahas
Luka-luka tertumpuk membekas
Haruskah lagi hancur terkemas
Tak biarkan ada muncul tunas
Selalu habis sehabisnya terpangkas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar