Minggu, 21 Mei 2023

Amburadul

Lagi-lagi ku terperosok ke situasi yang sama
Mungkin sudah menjadi kebiasaan
Atau memang semesta memberi mirip setiap keadaan
Hanya sosok beda dan beragam nama


Lelah bermain ekspektasi
Nyata semua jejak ilusi
Meradang gerimis sendu
Untuk segala akhiran pilu


Perasaan, bukankah ini pernah terjadi
Acap kali berulang berkali kali
Pikiran, dimana kau ketika rasa muncul
Tak bisakah nalar logika menghempas amburadul

Jumat, 12 Mei 2023

Tidur

Malam di malam yang tak bisa tertidur
Malam dimana semua orang tertidur
Ingin bersisian dengan orang yang jauh
Yang mengisi suatu tempat waktu lalu

Ingatan yang terlupakan
Wajah yang Terlupakan
Ingatan yang bermunculan acak
Menutup mata di akhir hari puncak

Saat tertidur dalam balutan angan imaji
Segala mu yang kuandaikan larut menghilang
Pikiran  serabut yang rumit mengkaji
Mengapa tak bisa tertidur tenang?

Dan lagi ku menutup mataku
Kemudiannya itu muncul seketika
Jika memang selesai maka cukup bersangka
Biarkan ku tutup di hari itu

Rabu, 10 Mei 2023

Ma

Ma, entah mengapa detik ku tulis ini aku merindukanmu

Ma, hari ini melelahkan

Aku mau tidur bersisian denganmu

Maaf untuk segala sakit yang kulakukan untukmu

Ma, sudah ketemu cintamu kah disana?

Bahagiakah kalian kini?

Ma, yah bolehkah aku takut sebentar?

Nanti aku berusaha kuat lagi

Untuk berpikir pada hal rumit yang tak kucari datang

Ma...

Liar

Liar pikir berkendali dan semuanya menjadi rumit

Lekuk tingkah berpola-pola menjebak

Lalu kau terjerembab ke dusta dan gelap gelak

Pandangmu tak lagi gempita tapi susut sempit


Ku sebut pintar tidak pada tempatnya

Itu sebabnya perlahan mengamatimu binasa

Mengapa harus menjadi hina?

Tak takutkah atau tak ingatkah pada Pencipta?

Jumat, 05 Mei 2023

bedebah kau!!!

Kupikir kubangan kelam itu tak lain hanya fiktif
Ternyata menyata dalam nyata
Tak tau menahu, terjebakkah?
Ataunya memang sudah berniat?

Tampilan bersih dalam lamat
Tak sebersih tertutup yang terbungkam
Bukannya sadar malah semakin menjadi
Deru-deru yang kau rasa apakah nikmat?

Menari pada gegap neraka merah
Meratu untuk sebuah benda
Tak lagikah melihat guratan luka?
Untuk dua polos yang kau ciptakan

Remah-remah yang terbang ke arahku
Mengotoriku meski bukan aku yang berbuat
Jahanam pikirmu berlarian
Menikam asa bahkan untuk yang tiada

Cahaya...bangsat, bedebah kau!!!