Senin, 13 Juni 2022

digenggam 🔁 menggenggam


ingatkah?!


rasanya sekarang seperti samar

seperti bayang tanganku

seberapa kuat mengenali pun tak mampu

hanya berdenyut memahat memar


terlihatkah??

Memori

Aku mendengar alunan tentang keindahan
Tapi mengapa aku meneteskan air mata
Aku juga mendengar lirik syukur pertemuan
Tapi mengapa membuatku terisak-isak kata

Secara tak sadar membawaku mengingat
Ada satu senja yang kuinginkan datang cepat
Tapi saat ini aku begitu tersiksa pada lalu
Padahal sore ini begitu cerah, aku malah merasa dibalur sembilu

Iya...

Iya aku mengerti
Jika memang hanya untuk mengenali
Namun mengapa pada manis sisi
Mengungkung ku termabuk jauh ilusi

Harusnya tunjukkan pijaran ku tuk mendendam
Bukan seperti ini aku merasa meredam
Segala tentang indah yang tak tergenggam
Begitu lama hingga aku tenggelam

Berada pada dasar di paling dasar
Tak berdaya menjangkit ke permukaan
Sembilu ku menyeruak mengakar
Betapa bodohnya empati kemanusiaan

Tapi aku masih belum jelas kapan
Untuk merangkak bangun
Entah harus menyiksa cepat baik perlahan
Yang ku coba adalah iya aku mengerti







Sabtu, 11 Juni 2022

Ma ... Yah...

Ma.... aku ingin melangkah jauh keluar
Bolehkah?
Yah... aku ingin berpetualang merimba liar
Bisakah?

Aku benar-benar merasa mampu kini
Coba siratkan padaku
Bagaimana restumu mengelilingi
Karena suara, raga tak lagi terjangkau

Entah itu hadir di isyarat alam
Agar aku tak merasa dirantai kelam
Aku merindui pijar pendaran mentari tenggelam
Tapi aku diantara benci, senang menyambut malam

Aku benci gelap dan dinginnya sunyi
Namun aku senang pada gesekan daun, jangkrik berbunyi
Seakan aku benar-benar masih hidup
Dan bangga masih bertahan menghirup

Jadi...
Saratkanlah ma...
Desirkanlah yah...

Pendengar

Suara segugukan yang kudengar

Tak ingin ku ketahui apa sebabnya

Itulah alasan mengapa aku tak berjalan mampir

Karena kadang orang yang menangis hanya ingin didengar

Bukan untuk dihibur dengan wejangan manis

Duduk berjauhan pun dalam ruangan berbeda di satu bangunan

Telah termasuk mendampingi

Aku biarkan sekat itu terjadi ada

Hingga perlahan tangismu reda

Lalu kubiarkan kau tertidur lelap

Sebab lelah mu telah meluap

Bersama bulir yang jatuh dari mata

Aku... temanmu selama nya

Kuharap kita tak berubah menjadi musuh

Sekalipun rasa marah tiba-tiba merusuh

Tangis

Saat bertemu nanti 

Mari jangan tertawa

Aku ingin kita menangis

Aku ingin tau seperti apa suara tangis

Ingin tau seberapa sendu dayu nya

Seberapa kita telah berusaha

Menjalani kehidupan masing-masing

Entah menjadi penonton atau pendamping

Entah itu menjadi pemeran utama

Aku hanya benar-benar ingin tau

Betapa pun kuatnya kita di langkah laju

Suara tangis itu yang ingin kudengarkan

Bukan untuk melihat keterpurukan

Tapi untuk memahami arti seberapa kuatnya kita

Melalui perjalanan menghirup udara