Jika detak menyesak ini kunamakan bahagia
Bagaimana mana dengan detak menyesak lain ini kunamakan?
sedihkah? putus asa? atau menyerah? terserah?
Jika rasa diharuskan untuk dicecap rongga
bagaimana cara mendefinisikannya dalam artian umum
Sementara itu pikiranpun melambung lambung luntang lantung
mengikuti angin pun tidak dijalurkan
mengikuti derap langkahpun selalu terhenti
mengikuti apa yang benarnya?
Patokan arah itu sesungguhnya ada dimana?
biar tau diri ini kemana harusnya mengarah
Pola pola wacana, abstrak abstrak wicara
terlalu banyak bersebar menyebar
untuk tujuan apa mereka melontar?
benarkah untuk kesempurnaan?
iyakah kesempurnaan itu benar adanya?
Ada berkata 'tak ada yang benar-benar sempurna'
Jika memang tak ada, mengapa banyak tuntutan?
Haruskah berulang kali pada benak, pada tulisan aku mengulang sebuah kata
Sebuah kata ialah EGO
Tak cukup kah keEGO(ingin)an yang menumpuk dilakukan?
Tak lelahkah ini itu diminta?
Tak bisakah dilakukan oleh personal-personal itu saja?
Kenapa harus yang lain mengikuti?
Kenapa tak ada yang menjadi 'aku' benar-benar sepertinya?
Jika memang ada kesamaan untuk apa terlihat sempurna sesuai pandangan semua
Bukankah jika ada kesamaan maka ada perbedaan?
Seperti warna bukan hanya monokrom
Bukankah lebih baik jika tercipta polikrom
bermacam, bersensasi, meski akan berubah semerawut kadang kalanya
jika letaknya sesuai akan menyenangkan
jika berantakan akan menegangkan
tapi jika bersama menyusun akan terasa damai bukan?
yaa yang kuinginkan adalah damai, bukan EGO
tapi keinginan adalah satu kata dari banyak hal pada manusia
dan akhirnya akan tetap kembali pada kata yang sama pula yakni EGO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar