Duduk bersandar dinaungan keheningan
Menatap kearah sama menangkup kehangatan
Bukan mentari tapi remahan bintang
Kebersamaan sendiri begitu ingin terulang
Rayapan rayapan oksigen mengirama
Kemudian 'ku menjalar di aliran nadimu
Jari-jari bak menyentuh setiap sendimu
Segala centi pada naluri gegapmu kucuri
Yaa ku juga sentuh ringan helai rambutmu
Laksana angin mengecupkan dingin di lapisan epidermis
Biarkan hanya aku yang membuatmu sejuk membeku
Ingat! jangan biarkan lainnya mencairkan anotomis
Tetapkan perkataan indah ini di bawah sadarmu
Tersesatlah!
'ku kan mencair mencarimu diserapan udara pekat
Lihat!
jangan alihkan binar mata dari pada 'ku
'kulah dayamu yang tak pernah habis menduplikat
percayai selalu 'kulah mantra damai memikat
Semua yang ada tertulis disini adalah tulisan. Tulisan yang tertulis ini muncul karena ada beberapa pikiran dan kejadian yang harus disamarkan oleh bias kata agar tak ada yang merasa dijadikan objek tulisan. Meski kebanyakan objek itu hanya segumpal pikiran semata. Hoho...Sebenernya alasan utama itu karena susah tidur
Senin, 17 Juni 2019
Kamis, 13 Juni 2019
spekulasi
aku mengikuti apa yang waktu aruskan
seperti saat ini untuk semua yang terjadi
entah itu karena sengaja atau memang seharusnya
aku tak mau melawan jika aku rasa aku lemah
lemah dalam artian sesungguhnya
sejujurnya juga tak ada niat mengimbangi
buat apa jika berakhir dengan gelap melingkupi
toh jika kotor terpikir akan sulit memutihkannya
tapi tak bisakah selayaknya diberi ulasan positif?
apakah ini sehampa kebodohan dari pembodohan?
atau yang baik itu mungkin imbalan dari hal baik dari diri?
siapa yang tau spekulasi dari suatu objek lainnya
seperti saat ini untuk semua yang terjadi
entah itu karena sengaja atau memang seharusnya
aku tak mau melawan jika aku rasa aku lemah
lemah dalam artian sesungguhnya
sejujurnya juga tak ada niat mengimbangi
buat apa jika berakhir dengan gelap melingkupi
toh jika kotor terpikir akan sulit memutihkannya
tapi tak bisakah selayaknya diberi ulasan positif?
apakah ini sehampa kebodohan dari pembodohan?
atau yang baik itu mungkin imbalan dari hal baik dari diri?
siapa yang tau spekulasi dari suatu objek lainnya
Rabu, 12 Juni 2019
Monokrom
Jika dunia yang kupunya hanyalah dunia monokrom
monokrom yang pada jabarannya berwarna netral yaitu berskala abu-abu atau hitam putih.
Skala abu-abu yang tergambar pada mendung atau lukisan - Grey Tree
skala pencampuran dari dua warna dominan
Dua warna dominan, hitam terhadap putih dan sebaliknya
seperti melihat warna kulit seekor zebra
apakah dia belang putih di dalam hitam?
atau dia belang hitam di dalam putih?
atau juga seperti pada lukisan - Don Quixote
Warna hitam putih memberikan kesan sepi, membosankan, namun juga memberikan kesan mendalam
kesan mendalam yang tanpa keceriaan, hampa, sunyi
meskipun sunyi keduanya merupakan suatu keseimbangan
Warna yang juga mampu menyampaikan persepsi murni serta emosi yang sangat kuat
juga menciptakan citra polos tapi memaksa kita untuk menerapkan warna sesuai imajinasi
mirip dengan cahaya kromatik yang terdiri dari gelap terang
Dua sisi cahaya yang selalu ada pada hidup
Dua warna yang akan tergambar pada personalitas
Menjadi alur pengkelompokan manusia secara dasar
Dan jika secara dasar inilah terbentuk dunia yang kupunya monokrom
maka itu bukan hanya duniaku, tapi juga dunia bagi yang lain
Tapi mungkinkah sama?
monokrom yang pada jabarannya berwarna netral yaitu berskala abu-abu atau hitam putih.
Skala abu-abu yang tergambar pada mendung atau lukisan - Grey Tree
skala pencampuran dari dua warna dominan
Dua warna dominan, hitam terhadap putih dan sebaliknya
seperti melihat warna kulit seekor zebra
apakah dia belang putih di dalam hitam?
atau dia belang hitam di dalam putih?
atau juga seperti pada lukisan - Don Quixote
Warna hitam putih memberikan kesan sepi, membosankan, namun juga memberikan kesan mendalam
kesan mendalam yang tanpa keceriaan, hampa, sunyi
meskipun sunyi keduanya merupakan suatu keseimbangan
Warna yang juga mampu menyampaikan persepsi murni serta emosi yang sangat kuat
juga menciptakan citra polos tapi memaksa kita untuk menerapkan warna sesuai imajinasi
mirip dengan cahaya kromatik yang terdiri dari gelap terang
Dua sisi cahaya yang selalu ada pada hidup
Dua warna yang akan tergambar pada personalitas
Menjadi alur pengkelompokan manusia secara dasar
Dan jika secara dasar inilah terbentuk dunia yang kupunya monokrom
maka itu bukan hanya duniaku, tapi juga dunia bagi yang lain
Tapi mungkinkah sama?
Selasa, 11 Juni 2019
Berantakan
Jika detak menyesak ini kunamakan bahagia
Bagaimana mana dengan detak menyesak lain ini kunamakan?
sedihkah? putus asa? atau menyerah? terserah?
Jika rasa diharuskan untuk dicecap rongga
bagaimana cara mendefinisikannya dalam artian umum
Sementara itu pikiranpun melambung lambung luntang lantung
mengikuti angin pun tidak dijalurkan
mengikuti derap langkahpun selalu terhenti
mengikuti apa yang benarnya?
Patokan arah itu sesungguhnya ada dimana?
biar tau diri ini kemana harusnya mengarah
Pola pola wacana, abstrak abstrak wicara
terlalu banyak bersebar menyebar
untuk tujuan apa mereka melontar?
benarkah untuk kesempurnaan?
iyakah kesempurnaan itu benar adanya?
Ada berkata 'tak ada yang benar-benar sempurna'
Jika memang tak ada, mengapa banyak tuntutan?
Haruskah berulang kali pada benak, pada tulisan aku mengulang sebuah kata
Sebuah kata ialah EGO
Tak cukup kah keEGO(ingin)an yang menumpuk dilakukan?
Tak lelahkah ini itu diminta?
Tak bisakah dilakukan oleh personal-personal itu saja?
Kenapa harus yang lain mengikuti?
Kenapa tak ada yang menjadi 'aku' benar-benar sepertinya?
Jika memang ada kesamaan untuk apa terlihat sempurna sesuai pandangan semua
Bukankah jika ada kesamaan maka ada perbedaan?
Seperti warna bukan hanya monokrom
Bukankah lebih baik jika tercipta polikrom
bermacam, bersensasi, meski akan berubah semerawut kadang kalanya
jika letaknya sesuai akan menyenangkan
jika berantakan akan menegangkan
tapi jika bersama menyusun akan terasa damai bukan?
yaa yang kuinginkan adalah damai, bukan EGO
tapi keinginan adalah satu kata dari banyak hal pada manusia
dan akhirnya akan tetap kembali pada kata yang sama pula yakni EGO
Bagaimana mana dengan detak menyesak lain ini kunamakan?
sedihkah? putus asa? atau menyerah? terserah?
Jika rasa diharuskan untuk dicecap rongga
bagaimana cara mendefinisikannya dalam artian umum
Sementara itu pikiranpun melambung lambung luntang lantung
mengikuti angin pun tidak dijalurkan
mengikuti derap langkahpun selalu terhenti
mengikuti apa yang benarnya?
Patokan arah itu sesungguhnya ada dimana?
biar tau diri ini kemana harusnya mengarah
Pola pola wacana, abstrak abstrak wicara
terlalu banyak bersebar menyebar
untuk tujuan apa mereka melontar?
benarkah untuk kesempurnaan?
iyakah kesempurnaan itu benar adanya?
Ada berkata 'tak ada yang benar-benar sempurna'
Jika memang tak ada, mengapa banyak tuntutan?
Haruskah berulang kali pada benak, pada tulisan aku mengulang sebuah kata
Sebuah kata ialah EGO
Tak cukup kah keEGO(ingin)an yang menumpuk dilakukan?
Tak lelahkah ini itu diminta?
Tak bisakah dilakukan oleh personal-personal itu saja?
Kenapa harus yang lain mengikuti?
Kenapa tak ada yang menjadi 'aku' benar-benar sepertinya?
Jika memang ada kesamaan untuk apa terlihat sempurna sesuai pandangan semua
Bukankah jika ada kesamaan maka ada perbedaan?
Seperti warna bukan hanya monokrom
Bukankah lebih baik jika tercipta polikrom
bermacam, bersensasi, meski akan berubah semerawut kadang kalanya
jika letaknya sesuai akan menyenangkan
jika berantakan akan menegangkan
tapi jika bersama menyusun akan terasa damai bukan?
yaa yang kuinginkan adalah damai, bukan EGO
tapi keinginan adalah satu kata dari banyak hal pada manusia
dan akhirnya akan tetap kembali pada kata yang sama pula yakni EGO
Langganan:
Komentar (Atom)