Selasa, 26 Februari 2019

Tersadar

Pada kuncup bunga dandelion setitik embun menghampiri
Seirama ayunan angin pucuk bambu yang menari
Uap teh yang melarut bersama air meneduhkan diri
Aku tersadar bahwa kini telah pagi

Manusia itu egois, ingatanku tentang ini begitu dalam
Mengapa demikian aku pikir?
Saat aku melihat sang penguasa langit cerah mengukir
Aku entah bagaimana begitu merindukan gelapnya malam

Pagi ini begitu benderang
Bisa kudengar suara kehidupan telah kembali
Tapakan jalanan tak lagi lengang
Deru-deru nafas dan simbiosis beraksi

Diawal tadi aku merindukan warna pekat bersauh rembulan
Kini aku menunggu guratan jingga di cakrawala
Lihatlah betapa egoisnya pikir manusia
Sejenak merindukan ini dan itu sama seperti sejuta keinginan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar