Rabu, 26 Desember 2018

Miris

Terkadang,
ada hari dimana
aku tidak dapat berhenti memikirkanmu

dan,
ada hari dimana...
...aku berpikir,
aku membuang waktuku

miris dan menyedihkan memang,
jika diingat lagi

Selasa, 18 Desember 2018

menyerah

Aku bingung apakah aku terbentur ilusi atau nyata kini?
Saat berkata ilusi mengapa aku merasa itu nyata
Saat berpikir nyata mengapa karena indahnya itu hanyalah berupa ilusi
Diantara bimbang yang ada pun aku tak punya alasan untuk menghilangkannya
Padahal aku sudah sangat menyerah

Minggu, 16 Desember 2018

Omong kosong

Kembali ke nol kosong
Semua terasa asing
Kembali ke harian masing-masing
Ternyata semua hanya basa basi omong

Rabu, 12 Desember 2018

nyata lagi

Diatas tiupan angin perlahan debaran hilang
Dalam lafas suara- suara
Kita saling lupa sekarang
Mengendap di bisu kata-kata

Kita menjelma pagi dingin yang dinaungi kabut
Seolah ada sekat menjalar
Tak bisa lagi bercerita apa adanya

Mengapa takut pada lara
Sementara seluruh rasa bisa kita cipta
Bukankah tenang akan selalu ada
Disela-sela gelisah yang menunggu reda

Secara sembunyi selirih rindu
Tak henti bertumbuh
Larutkan kita jadi nyata lagi

hai...

hai...
kali ini malam sudah kembali
dan pagi sudah pergi
yang ada hanya dingin dari sang rintik
menghapus aroma terik

hai...
kini tak mampu menikmati kopi
mungkin karena teh bisa menenangkan hati
tapi sayangnya keduanya memiliki beberapa memori
tentang suatu senja menuju malam yang telah berlari

hai...
detak jantung yang mengalir ke nadi
begitu bernada bila kulihat kedai minum ini
benarkah yang berlalu itu adalah nyata menapak bumi
entahlah semua seperti sesuatu yang manis dan hanya mimpi

hai...
entahlah ini benar atau tidak
kadangkala ada rasa sedikit bodoh dalam bertindak
tapi ada juga terlalu bosan dan menghindar
semua yang ada juga sudah menjadi hambar

hai...
hangat yang mulai memudar
segala sesuatu yang berombak seakan mendatar
dan sampai jumpa lagi
dan terima kasih

Selasa, 04 Desember 2018

Kusebut ini ego membego

Bagaimana mungkin memaksa untuk terlihat
Agar ada ujung yang mengikat
Bukankah ini rupa rupa pengandaian sebab akibat?
Rasi ras kesenjangan dipamerkan begitu kuat

Maka darinyalah pembelajaran lahir
Bukan semata fiksi bersenduan muktahir
Sebab jika terkait seutas pikir
Maka awal lah yang menantang akhir

Sebenih kasih tak boleh terlampaui ego
Coba saja jika mampu menebak
Seulur aroma manis diam-diam merebak
Hanyalah bereaksi gurat rentetan planga plengo membego

Jadi sebelum perlahan mematikan
Maka benarlah dibunuh sebelum tersemai
Sebab sebenarnya akulah yang terbunuh dan pembunuh
Mencabut, menahan secuil yang mulai bertumbuh

Cacat cacat itu bukan pada tubuh
Tapi seikat hati yang merapuh
Catat catatan itu tak mencipta lusuh
Tapi menghadirkan segumpal rindu

Jika terucap untuk yang teruntuk
Sama seperti seujar kutuk
Yang tak sengaja terbentuk
Halus tapi sangat menusuk

Sedangkan apapun tak akan pernah terlihat, begitu abstrak
Meresonansikan tiupan kilat langit
Jadi...
Bagaimana mungkin memaksa untuk terlihat

Senin, 03 Desember 2018

kematian

Apa yang paling menyakitkan itu bukan kehilangan
Ialah sebuah bahkan serentetan kenangan
Yang suatu kali bisa membuatmu tak mampu bertahan
Kau inginkan sebuah jalan
Yang cepat dan mudah digapai yakni kematian

Tapi anehnya ada satu pertanyaan
Mengapa hingga kini masih ada dalam putaran kehidupan?
Bukan karena begitu kuat sebuah mimpi tapi karena ulang kata pikiran
Katanya kalau terpaksa mengakhiri itu dosa tak terlupakan
Bahkan seperti tertulis tak terpisah bak lingkaran

Tak semudah jika melakukan
Berbanding banyak sesumbar yang bertebaran
Makanya segala buruk itu dapat tergantikan
Meski menumbuhkan pahit berlebihan
Atau mungkin memang sudah sepucuk suratan

Minggu, 02 Desember 2018

Kelemahan

Aku percaya apapun yang ada, pasti tetap berakhir baik dan bahagia
Meski untuk mendapatkan akhir itu harus menangis dan menahan semua sembilu
Aku mungkin tak semenakjubkan seperti yang kau temui sebelumnya atau yang ada disekelilingmu
Tapi bisakah kau percaya bahwa aku tak pernah ingin memberimu perasaan yang tidak baik dalam bentuk apapun
Jadi jangan berikan aku kata-kata yang semacam itu
Aku juga menahan mulut dan lidahku untuk mengelukan kata-kata itu
Jika memang sudah terlalu sulit kau rasa, katakan dan datanglah padaku
Yang aku mau kau dapat tersenyum setiap waktu meski waktu memaksamu bersedih
Akan ada yang memberimu tawa meski kau terpuruk saat itu
Bukan tak mau tau hanya saja aku membatasi apa yang tak seharusnya ada
Sebab jika sudah tercipta sulit untuk mematikannya
Terlalu perasa dan positif adalah kelemahan terbesar dalam hidupku

'261118'

Meronakan kedua pipimu

Ada hari yang kau syukuri, saat itu sedang kau jalani
Ada hari yang sangat membuatmu berdebar,
jika mengingatnya kembali dalam jarak dekat

Tapi..
kadang semua yang berkesan bisa membuatmu merasa dua sisi,
dalam waktu bersamaan

Tiap detik, menit dari waktu dan hari
Menautkan maknanya sendiri
Cukup membuatmu membiru
Mampu memerahkan mata
Maupun meronakan kedua pipimu