Semakin aku memikirkanmu semakin aku membencimu
Anehnya aku pun juga semakin merindukanmu
Maaf jika secara tak langsung mengganggumu
Hanya saja aku tak terlalu pintar berpura-pura, sebab kurasa kejujuran itu lebih melegakan meski tak bisa aku katakan secara vulgar
Kau tau, ada beberapa hal yang mampu dikatakan pada yang lainnya secara ringan tapi bungkam tanpa kata pada seseorang
Bukan karena tidak nyaman atau ingin dikasihani, hanya saja jika dikatakan membuat terlihat seperti tidak berdaya bahkan seperti sampah
Yaa kau membuatku seperti sampah meski nyatanya tak begitu
Atau memang logikaku sedang bermasalah hingga membentuk pikiran seperti itu
Ibarat kau seperti matahari, tak mampu kulihat dengan mata telanjang, namun mampu kutau bagaimana wujudnya
Maka aku hanyalah semilir angin, yang kadang mengacak-acak rambutmu. Bisa kau rasa tapi tak akan bisa terlihat
Pengandaian ini bukan berarti aku rendah diri, hanya saja memang inilah yang terpikirkan kini
Maaf, anggap saja kita hanya seperti orang-orang yang tak sengaja berpapasan. Atau memang aku tak punya makna
Terlupa atau tidak, penting atau bukan
Yang pasti kita hanya manusia, yang bedanya tak terhingga
Kali ini aku coba terbangun dari mimpi yang kuciptakan sendirian
Semoga saat aku bisa terbangun nanti aku akan bahagia dengan atau tanpa lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar