Kenapa hanya menyebut sederet kata membuatku begitu terluka
Tak cukupkah hanya sekali aku merasanya
Mengapa harus terus seperti tak mau pergi
Aku begitu tulus, murni memberi
Tapi kenapa tetesan air mata yang menemani?
Aku selalu berdoa untuk kesekian kali
Dari berjuta-juta hari
Hanya satu saja yang kuharapkan terjadi
Aku ingin bertemu kamu lagi
Tak apa jika itu untuk yang terakhir
Karena memang bukan untukmu aku terlahir
Biarkan aku memegang tanganmu hanya sekali
Dan nyatanya dia lah yang mendampingimu kini
Berbahagialah
Dan aku dalam tangis kucoba tersenyum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar