Minggu, 03 Mei 2015

Bodoh~

Bahkan dalam mimpipun aku harus memainkan kata umpama
Sebab ketika aku berkata dalam pengertian yang sebenarnya tak akan ada yang mengerti
Aku merasa harus mencoba memainkan pola pikir kalian untuk menerka-nerka dan merasa apakah kita sama
Kegilaan akan hal yang harusnya wajar menjadi beban dalam bahasa budi pekerti

Entah sampai akhir yg bgmn keterpurukan ini akan punah dalam batas pikir
Demi apa aku harus terbodohi waktu sepanjang ini
Mana kata pengertian bahwa aku memiliki privasi
Yang ada hanya bayangan menghitam kelam menatap sinis menyiyir

Bisakah aku melepaskannya dari helaan napasku
Kan memang itu yg semestinya bukan?
Perputaran musim per tahunnya sudah menegaskan bahwa semua kejelasan
Tapi halnya stagnan dalam lingkaranku selalu

Palinganku hanya menyasar sebentar
Namun mengapa jauhnya langkah digapai oleh putaran sedetik?
Mengapa harus selalu ada batasan menatar?
Haruskah datar ekspresiku dan tak pernah teraihnya sekeraspun menitik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar