Senin, 15 April 2024

Lalu

Kau harapkan apa
Dari orang yang tak mencinta

Senyum manis
Rayuan membius
Dekap tenang
Debar senang 

Tak lah ada itu semua
Bahkan mengilusi hanya untuk satu sua

Ketidaktahuan ku akan nyata
Menyeret-nyeret selimpah angan 
Menelan ruas-ruas pikir perlahan
Menghibur diri di tangga kata

Lau dipaksa be'rima aku baik baik saja
Meski aku ingin menginginkannya
Padahal tugasku hanya memuja
Bukan menjadi bersisian dengannya 

Warna

Coklat yang kucinta
Merah yang kusuka
Hijau yang kudamba
Abu yang menghampa

Biru yang mengakar
Kuning yang menguar
Putih yang mengajar
Hitam yang mendasar

Sepelik warna menaungi kiasan
Berdelik ragu sebagai alasan
Dunia penuh rimbun ulasan
Luka-luka kututup riasan


Selasa, 09 April 2024

Jengah

 Di keteraturan jengahnya

Semua ingin kembali pulang

Ke sebuah tempat yang di definisikan rumah tenang 

Bukan ke neraka yang digambarkan olehnya

Paham kan yaa??

Jumat, 05 April 2024

Apakah?

Bagaimana cara memberitahumu
bahwa aku teramat merindukanmu

Mengapa saat jatuh cinta
yang kudapat hanya jatuhnya saja!

Tak mudah aku menempati tempatku kini
Taukah seberapa parah jalan yang ku jelajahi?

Waktu yang lama membuat jarak semakin besar
Maksud dan paham ini perlahan melilitkan gusar

Apakah untuk memaksa memahat diri sendiri?
Apakah itu hanyalah hadiah Tuhan untuk beberapa hari?

Karena aku patuh sedikit bukan penuh
Atau karena hari indah itu membuatku angkuh

Bahwasanya keindahan senja itu hanya milikku
Padahal aku hanya boleh menikmati bukan memilikimu

Tapi aku begitu merinduimu dari segala arah
Di kelam kuharap kau seperti sercercah cerah