Selasa, 31 Desember 2024

Pertama 2025

Hari pertama 2025

Esok akan bagaimana?

Akankah ilusiku menyata?

Hati-hati berlangkah

Benarkah akan baik adanya?

Kebaikan

Kebaikan yang berbuah nestapa
Terkata begitu, mengapa?
Karenanya aku berharap
Oleh sesuatu manisnya sikap

Padahal butuhmu bukanlah aku
Rindumu untuk entah siapa
Butaku diiring ingatan perilaku
Ketika sadar, aku menyerah

Senin, 04 November 2024

Kau dia

Hatinya terbuat dari apa ya?
Begitu dingin dan keras
Apa gunanya sepasang matanya
Hingga tak mampu melihat jelas 

Pikirmu berjalan bagaimanakah?
Selalu berpandang apatis
Lalu berbumbu sinisnya pesimis
Historicalmu semuanya durikah?

Dia sama sepertimu manusia
Jangan mengatakan dia sia-sia 
Menyebutnya sebagai sisa-sisa 
Mungkin suatu saat hanya dia yang bisa

Melunak lah perlahan
Jangan suka mengindah menahan 
Merasa kau segala dari dia
Nanti kau jatuh bukan dibantu malah tertawa

Cari aku

Carilah aku
Tanyakan kabarku 
Lebih mudah berkata ku bahagia
Ketimbang berujar aku kini terluka



Selasa, 17 September 2024

Mu


berjanji
tapi
teringkari
berulang kali


kakiku tertatih
jemari perih
nurani merintih
suaraku melirih


buat apa berlari
jikalau terus pergi
engganlah ku cari
jauhmu jauh sekali

Jumat, 06 September 2024

Pilihanmu

Kuharap bulan jatuh tepat disaat kau melangkah kedepan lalu
Kau melihat kebelakang bahkan berlari menghindar lalu
Aku berada tepat didepan mu
Kemudiannya 
Kau berada di dua pilihan 
Menghindari ku atau menghindari pecah serpihan bulan
Atau seperti sebelumnya
Pilihanmu adalah meniadakan adaku lagi

Kamis, 05 September 2024

Gamang

Sebagaimana manusia
Siapa yang tak ingin bergelimang rasa
Berdamping bahagia dan suka cita
Menjadi orang dengan penuh cinta

Tapi kenyataan tetaplah nyata
Sekuat apa sih satu ilusi
Untuk seorang pengkhayal ini
Yang terantai cecap kata

Harapnya ingin dipuja
Inginnya menjadi pemilik
Padahalnya hanya bersinggah
Tabuh gamang kemudian menilik

Sejauh jauhnya pikir
Tak ada tawa di akhir 
Hanya akan tersingkir
Dan tunggu waktu sendiri yang mentahir

Senin, 26 Agustus 2024

Aku

Punahkan yang lain
Atas namaku jantungmu resah
Bukan untuk sepercik kisah
Atau bak uji adrenalin

Jatuhlah padaku
Alihkan pandangmu
Putar haluanmu
Tujulah sosokku

Luluh lantak lah pada ketiadaanku
Rumitnya hanya karena ku
Putaran nadi uraiannya aku
Segala semua hanya aku

Pacu helaan tentangku
Pecut langkah kakimu
Jangan lepas pelukmu
Ujarkan manis kata padaku



Hanya aku

Kapankah datang

Telah lama menghitung jelang

Tak taukah jauhnya sudah berkelang

Padahal harapan tak lekang

Haruskah beriring panjang 

Mestinya berlari dan bawaku bintang

Bukan menaburi beribu rasa hilang

Hadirlah bersama tenang

Redakan segala tabuh gamang

Tarikku dipeluk hangat pandang

Hentikan seluk delik roh petualang

Tinggalkan permainan jerat berulang 

Jadikanku inti muasal senang

Bukan selingan seperti ilalang 

Pastikan'ku pemilik segala sayang 

Hanya AKU seorang


Selasa, 20 Agustus 2024

Jangan

Acap kali berkata
Jangan berharap
Agar tak menderita
Tapi semu perlahan menyerap

Lalu mengubahnya menjadi-jadi
Lalu tersentak berubah buih
Lalu terjebak parodi
Lalu merasa sedih

Lagi lagi kembali
Terulang berulangkali
Terbuka untuk bernyali
Tapi jatuh tak terkendali

Senin, 19 Agustus 2024

Tak akan dicintai

Luka lukisan 

Rintik tangisan 

Pelipur kegelisahan

Ratap tertahan


Untuk seorang pengkhayal

Merasa semu masuk akal 

Lalu tersentak sial

Kata penutup ialah gagal 


Hanya menemani 

Memilikinya hanya di nurani 

Takkan dicinta apalagi 

Itu kemewahan tinggi


Minggu, 18 Agustus 2024

Tak kemana-mana

Jangan buka kunci
Biarkan saja tertutup
Biar tak perlu benci
Pabila tak sesuai degup

Tak perlu berlari
Toh tak kemana-mana
Kabut mengalir seperti fatamorgana 
Berharap ada makna satu hari

Berkata pada diri 
Jikalau itu ilustrasi
Dari binar-binar ilusi 
Nyata 'nya jauh dari jemari

Jalan-jalan yang terlewati
Tak akan kembali
Jiwanya tak lagi ku kenali
Bisakah 'nya mengulik arti

Sabtu, 17 Agustus 2024

Hanya

Aku yang selalu terluka
Aku yang juga mencoba terbuka
Setiap pemikiran dan pandang mata
Setiap ujaran kata-kata 

Tapi keredaan tak kunjung datang
Seluruhnya selalu menghilang
Mereka hanya singgah
Aku salah satu penunjuk arah

Tak peduli meski ku meminta
Untuk mereka berlama-lama
Menemaniku menjalani putaran 
Tetap saja pergi di akhiran



Jumat, 26 Juli 2024

Aku

Lelah ku Bapa kini

Menjadi seseorang yang mengerti 

Menjadi pendengar sejati

Apakah seumur hidup begini?


Tiadakah yang menungguku

Berharap kehadiran aromaku

Di setiap ia  sadar bersama waktu

Apakah aku tak pantas dirindu?


Aku tak mau ini lagi 

Datang bergantian berulang kali 

Jika memang ini takdir yang kumiliki 

Jauhkan aku dan biar aku senang sendiri 

Kamis, 18 Juli 2024

Racun

Bagaimana caranya untuk tukar amarah temu
Menjadi baik balik dan tak jemu
Taukah pikirmu bisa membutakan lainnya
Pernah mengerti apa nanti akibatnya 

Brengseknya dunia tawa
Lembutnya tusukan yang kau bawa
Kau coba meniup lelap
Tak disadari tikammu tanpa gegap


Terbang jauh jauh lah
Pergi dan menghilang lah
Tak perlu kemari mendatangi
Sebab racunmu menjalar tinggi 

Sabtu, 15 Juni 2024

Manusia

Kenapa manusia selalu repot
untuk membuktikan bahwa dirinya bisa
Apa memang ini bukti bahwa manusia makhluk sosial?

Kamis, 13 Juni 2024

Doakan

Kuharap kau selalu tersenyum manis 
Meski terkadang aku ingin kau menangis 
Tapi nyatanya perasa tak bisa seburuk pikir
Karena aku ingin ngin menjadi baik hingga akhir 

Doakan 'ku berselimut indah
Entah bersama siapa nanti 
Aku ingin bahagia kembali 
Doaku kau selalu berhawa tawa 

Bukan membenci sudahlah usang
Mungkin saja kenangan itu telah terbuang 
Menyakiti, menyakitkan entah kepada satu atau dua
Dan aku juga sudah menua

Maaf untuk kebodohan
Untuk kenaifan perasaan 
Sampai jumpa 
Pabila itu akan ada

Rabu, 05 Juni 2024

menaruh harapan

Bolehkah menaruh harap

Meski semua itu mustahil adanya

Taman mimpi yang ingin tercecap 

Perbedaan adalah keinginannya

Tabukah karena sekat pandang

Kenapa tak menerka bak cenayang 

Adakah berpaling bisa jauhkan dunia sendu?

Karena jalan, kembali padamu melulu

Takkah mencoba membaca sorot mata

Serabut-serabut rindu tersimpan

Berakar meski berjarak kini raga jua kata

Masih bolehkah ku taruh harapan


Semu

Tak dimengerti mengapa selalu teringat
Untuk tukar suara yang singkat
Untuk peluk ringan dan hangat
Untuk detak jantung yang lambat

Tak terpahami mengapa harus bertemu
Jika dihari-hari berikutnya menjadi jemu
Jika tawa jadi hambar menjamu
Jika tak ada niat kembali meramu

Meskipun begitu
Tetap ingin kembali bertamu
Bukan hanya merindu
Di nyata bukan semumu


Senin, 27 Mei 2024

Akhir Temu

Manusia memang begitu
Tak peduli seberapa menderitanya 
Ia hanya ingin akhir bahagia
Sifat yang harafiah
Dalam segala sesuatu

Akankah itu kau perlihatkan padaku
Atau ini hanya kesemuan akhir temu

Minggu, 19 Mei 2024

jauhmu semakin menjauh

Entah kepelukan siapa aku akan jatuh

Entah pada siapa nantinya merindu

Entah siapa nanti yang melingkupi aku

Yang kutahu hanya satu

Bagaimana kau dan aku jadi serupa tuju

Padahal semuanya juga telah jadi hari lalu

Hingga mustahil keberadaanmu kini disisiku

Aku mendekat jauhmu melekat semakin menjauh

Senin, 06 Mei 2024

Bertemu?

Boleh kah aku berjingkat kembali
Ke pertemuan dan ranumnya situasi
Untuk bisa merasakan hangatmu lagi
Yang kini hanya membayangi

Taukah aku selalu merindu wangimu
Seperti inikah rasa yang terbenakmu?
Terlampau singkat bersama itu
Tak maukah lagi bertemu?

Senin, 15 April 2024

Lalu

Kau harapkan apa
Dari orang yang tak mencinta

Senyum manis
Rayuan membius
Dekap tenang
Debar senang 

Tak lah ada itu semua
Bahkan mengilusi hanya untuk satu sua

Ketidaktahuan ku akan nyata
Menyeret-nyeret selimpah angan 
Menelan ruas-ruas pikir perlahan
Menghibur diri di tangga kata

Lau dipaksa be'rima aku baik baik saja
Meski aku ingin menginginkannya
Padahal tugasku hanya memuja
Bukan menjadi bersisian dengannya 

Warna

Coklat yang kucinta
Merah yang kusuka
Hijau yang kudamba
Abu yang menghampa

Biru yang mengakar
Kuning yang menguar
Putih yang mengajar
Hitam yang mendasar

Sepelik warna menaungi kiasan
Berdelik ragu sebagai alasan
Dunia penuh rimbun ulasan
Luka-luka kututup riasan


Selasa, 09 April 2024

Jengah

 Di keteraturan jengahnya

Semua ingin kembali pulang

Ke sebuah tempat yang di definisikan rumah tenang 

Bukan ke neraka yang digambarkan olehnya

Paham kan yaa??

Jumat, 05 April 2024

Apakah?

Bagaimana cara memberitahumu
bahwa aku teramat merindukanmu

Mengapa saat jatuh cinta
yang kudapat hanya jatuhnya saja!

Tak mudah aku menempati tempatku kini
Taukah seberapa parah jalan yang ku jelajahi?

Waktu yang lama membuat jarak semakin besar
Maksud dan paham ini perlahan melilitkan gusar

Apakah untuk memaksa memahat diri sendiri?
Apakah itu hanyalah hadiah Tuhan untuk beberapa hari?

Karena aku patuh sedikit bukan penuh
Atau karena hari indah itu membuatku angkuh

Bahwasanya keindahan senja itu hanya milikku
Padahal aku hanya boleh menikmati bukan memilikimu

Tapi aku begitu merinduimu dari segala arah
Di kelam kuharap kau seperti sercercah cerah

Selasa, 05 Maret 2024

Halang

Dimana logika tak akan berguna
Seperti tersihir mantra guna
Peduli setan dengan dunia
Hasratlah yang menjadi utama

Kapan akan kembali pulang
Jalan lurus yang menghilang
Tersesatmu di pandang
Seulur putih rahmat pun terhalang

Minggu, 18 Februari 2024

Sedang melihat

Hidupnya dalam dilema kepura-puraan

Yang dirakit dari sebab tindak lanjut

Berpikir itu tidak apa-apa bukan?

Sedang melihat luka bermunculan merajut


Sampai kapan pun kau tak akan bahagia

Sebab alur alir sudah salah

Berbalik lah selagi bisa

Jangan kau tambah lagi masalah 

Minggu, 11 Februari 2024

Mimpi

Hangatnya berasal dari rona kilauan jingga
Menatapnya ditambah hembusan angin semilir
Sesaat aku berkhayal menjadi seorang berada
Lalu ketika rona redam mengalir

Aku tau aku mendapat hangat dari dekapanmu
Tapi bisakah aku meraihmu?
Jarak kini begitu membumbung tinggi
Bukan ini yang disebut mimpi?