Bilaku tersesat adakah bisa kembali pulang?
Senja-senja kini berlalu tertabuh riuh
Kata kepergian pada tempat berlabuh
Tertelan lenyap pelipur tak berbayang
Untuk serumpun surai hitam yang tersentuh
Tak lagi seolah teringat sang perasa
Namun telah menjadi pasti pelan mengasa
Inikah rindunya merindu aksara?
Langkah tatih mencari kidung sedia
Ruang usang itu telah telanjang tak bertempat
Melompong memantul-mantul sajak ke sekelebat
Nyatanya pantulan itu mengarah ke ilusi euforia
Meski sabar berayun tak akan ada kata kita kan?
Kutunggu jawabmu nanti di suatu petang
Kala yang sendiriku tak tertebak akan datang
Selidiki nyata yang mulai menyemukan