Selasa, 23 Oktober 2018

Sulit kuucap

Kemarin aku bermimpi kau, aku berlarian di bawah redupnya jingga yang memerah
Kita saling berkejaran bersautan dengan tawa bahagia
Hmm terasa sangat ilusi bukan
Padahal untuk saling menyapa saja kita sungkan

Kadang aku ingin bertanya
Namun entah mengapa semuanya itu terasa sulit kuucap
Bukan karena aku takut akan jawaban yang akan kuterima
Tapi aku tak kuasa untuk menahan rasa sakit yang harus kucecap

Berkali-kali aku ingin membuang semua yang ada di pikiran
Mematikan apa yang seharusnya tak bermekaran di jiwa
Bukannya berbanding lurus semua malah berkebalikan
Jelas-jelas tidak ada kata '1' yang ada masing-masing saja

Rabu, 17 Oktober 2018

Patrian

Memaksakan dirimu dengan kuat
Padahal kenyataan pahit terlihat
Memendam hingga meremukkan tulang belikat
Paruh nafasmu pun mendesak mengikat

Jika semua harus terubah
Maka selalulah ada kata andai berbuah
Keinginan yang selalu dipikir indah
Tanpa sadar hanya mematrikan luka

Jadi, apa yang sebenarnya tercipta
Terkadang adalah jalanan untuk mengerti berapa dalam satu nestapa
Dan yang sudah terjadi kemarin sesudahnya
Bukan sesuatu yang ditebak dengan mudahnya

Jika memang tak sanggup untuk bertahan lagi
Akankah keluar dari kotak hitam adalah suatu upaya
Namun memilih untuk diam dan menerimanya berkali-kali
Kemungkinannya jawaban dari rentetan habisnya daya

Sabtu, 06 Oktober 2018

Tak punya ide

Meminta jawaban pada yang tak mau berpikir
Sama layaknya dengan ingin menulis tapi tak punya ide
Sementara waktu menggilas semua sisi tanpa aba-aba, tanpa kode
Dan sekarang semua terlihat sekarat yang mengalir

Dengan aku yang berlari mengejar embun
Tapi aku tertimpa panas mentari
Aku yang diam mencoba menelaah mengerti
Tapi secara tak sadar hanya berkeliling pada angan yang menimbun


Kata-kata

Semakin dlihat semakin banyak perbedaan yang ada
Dua sisi yang berbeda berada pada satu dunia
Tawa diantara luka
Airmata ditengah bahagia
Akankah semuanya sempurna
Atau hanya tulisan pada barisan kata-kata